Wanita Taiwan Bekukan Sel Telur: Minta Hak Mandiri & Miliki Anak!

Jakarta, Pantaumedia.id – Permintaan pembekuan sel telur di Taiwan telah melonjak pesat, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan dan dilaporkan oleh Reuters. Selama tiga tahun terakhir, terjadi lonjakan mencapai 86 persen pada jumlah wanita yang melakukan proses pembekuan sel telur. Mayoritas wanita yang memanfaatkan layanan ini berusia sekitar 35-39 tahun.

Seiring dengan meningkatnya permintaan, belasan fasilitas kesehatan di Taiwan kini menawarkan layanan pembekuan sel telur. Trend ini mulai ramai pada tahun 2022, saat pandemi COVID-19 telah mulai mereda.

Pendiri bank sel telur pertama di Taiwan, Stork Fertility Clinic, yaitu Lai Hsing-Hua, menyatakan bahwa jumlah pasien baru di kliniknya meningkat drastis hingga 50 persen dari tahun ke tahun.

“Klinik bahkan telah membekukan sel telur pada lebih dari 800 wanita,” ungkap Hsing-Hua.

Salah satu wanita Taiwan yang memutuskan untuk membekukan sel telurnya adalah Vivian Tung, berusia 33 tahun. Ia harus menyuntikkan Rekovelle, sebuah obat hormonal yang digunakan untuk merangsang produksi telur, setiap hari selama dua pekan dalam proses pembekuan sel telur.

“Ini adalah bentuk ‘asuransi’ bagi saya,” ujar Tung.

Berdasarkan pengalaman wanita-wanita Taiwan yang melakukan pembekuan sel telur, banyak dari mereka mengambil keputusan ini karena ingin mandiri, fokus pada karier, dan tidak ingin terburu-buru mencari suami atau menikah hanya untuk memiliki anak.

Meskipun Taiwan memiliki tingkat kesuburan yang rendah di dunia dengan angka rata-rata 0,89 per wanita, namun wanita lajang di negara ini diperbolehkan untuk melakukan prosedur pembekuan sel telur. Akan tetapi, penggunaan sel telur tersebut hanya diperbolehkan dalam pernikahan heteroseksual.

Vivian Tung berharap pemerintah dapat mengubah peraturan tersebut dan memungkinkan wanita lajang untuk memiliki anak di masa depan.

“Dalam beberapa tahun ke depan, saya berharap undang-undang di Taiwan dapat diliberalisasi karena tren atau kesadaran masyarakat yang meningkat tentang masalah ini dapat membantu pemerintah melakukan perubahan,” ujar Tung.

Jika peraturan diubah sesuai dengan harapannya, wanita-wanita Taiwan tidak perlu lagi secara massal membekukan sel telur mereka untuk masa depan.

One thought on “Wanita Taiwan Bekukan Sel Telur: Minta Hak Mandiri & Miliki Anak!

  • 21 September 2023 pada 10:30 am
    Permalink

    Ini tdk patut untuk di tiru

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: