Arinal Beri Penghargaan Penyuluh Berprestasi

BANDAR LAMPUNG, Pantaumedia.id – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memberikan penghargaan kepada petani, penyuluh pertanian, dan Balai Pertanian Penyuluhan (BPP) berprestasi se-Provinsi Lampung pada Temu Teknis Penyuluh Pertanian se-Provinsi Lampung Tahun 2022 di Ballroom Hotel Horison, Selasa (13-12).

Petani berprestasi diraih Winarko Heri Setiono dari Kota Metro, Budiono dari Kabupaten Pesawaran,  dan Sumpeno dari Kabupaten Tanggamus, sedangkan BPP berprestasi didapat BPP Metro Timur dari Kota Metro, BPP Kotabumi Utara, Lampung Utara, BPP Sukadana, Lampung Timur. Kemudian Penyuluh Pertanian Teladan diraih Yulita Pustika asal Lampung Timur, Muhammad Soleh (Pesawaran), Wahyu Indra Astuti (Way Kanan), apresiasi diberikan dalam bentuk piagam, tropi, dan uang pembinaan.

Arinal mengatakan bidang pertanian, peternakan, perkebunan, dan jasa pertanian mempunyai posisi penting sebagai lokomotif pembangunan ekonomi Provinsi Lampung dengan sumbangan PDRB tahun 2021 sebesar 28,39%. Kegiatan yang mengusung tema ‘Pertanian Maju, Mandiri dan Modern Menuju Lampung Berjaya’ ini dihadiri anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua KINA Provinsi Lampung, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung yang juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kusnardi, serta 650 peserta yang terdiri dari penyuluh pertanian dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.

Gubernur Arinal dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai langkah untuk mewujudkan visi Rakyat Lampung Berjaya. “Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung, saya menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini,  untuk meningkatkan pengetahuan, menyatukan dan mensingkronkan langkah kedepan, mengkoordinasikan seluruh komponen yang terlibat serta mengintegrasikan seluruh terkait dengan penyuluhan pertanian dalam upaya mewujudkan visi Lampung yaitu Rakyat Lampung Berjaya.” ucapnya.

Gubernur Lampung melanjutkan bahwa Lampung merupakan Provinsi di ujung Selatan Pulau Sumatera yang posisinya sangat strategis dan  mempunyai potensi yang besar baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia dalam pembangunan ekonomi menuju Rakyat Lampung Berjaya.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di era revolusi industri 4.0 atau yang lebih dikenal dengan Fourth Industrial Revolution, Provinsi Lampung melakukan terobosan berupa Kartu Petani Berjaya (KPB).

“KPB adalah bagian dari Internet of Things (IoT) dalam rangka memperlancar, mengefisiensikan dan meminimalisir biaya transaksi dalam penyediaan input produksi, pemasaran dan distribusi hasil pertanian, ” tambah Gubernur.

Dengan adanya KPB, Petani akan mendapatkan 10 kepastian yang diantaranya: 1. Penjadwalan tani (olah tanah, air, penanaman, pemupukan, panen); 2. Penyaluran air irigasi; 3. Ketersediaan benih (waktu, jumlah dan kualitas); 4. Ketersediaan pupuk (waktu, jumlah dan kualitas); 5. Penanganan hama dan penyakit tanaman terpadu (waktu dan metode);

Selanjutnya 6. Penanganan panen dan pasca panen(waktu, jumlah, metode, dan harga); 7. Pendampingan budidaya (penyuluhan); 8. Ketersediaan teknologi pertanian; 9. Permodalan (pembiayaan pertanian); dan 10. Manajemen risiko usaha tani (asuransi).

Dengan 10 kepastian tersebut, Gubernur Lampung berharap  kepada para penyuluh pertanian yang mengikuti Temu Teknis ini untuk mendorong petani, kelompok tani dan Gapoktan petani ikut serta dan tergabung dalam Kartu Petani Jaya (KPB) supaya sistem usaha taninya efisien, produktivitas tinggi dan ada jaminan pasar.

Penyuluh juga diharapkan untuk memperkuat kelembagaan petani; kelompok tani dan Gapoktan agar kapasitas kelembagaan petani tersebut meningkat sehingga akan tercipta skala usaha yang ekonomis, efisien, posisi tawar petani kuat, yang pada akhirnya mempunyai daya saing baik lokal, regional maupun internasional.

Selain itu Para penyuluh juga diharapkan untuk menumbuhkan jiwa kewirausaha (entrepreneurship) sebagai pelaku utama dan pelaku usaha, serta penyuluh juga diminta untuk mengoptimalkan tugas fungsi dan peran BPP sebagai pusat pembangunan pertanian tingkat Kecamatan (kostratani) sehingga BPP menjadi pusat data dan informasi, pusat pembelajaran, pusat pengembangan jejaring kemitraan, pusat gerakan pembangunan pertanian, dan sebagai pusat konsultasi agribisnis.

Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, Gubernur berharap kendala dan tantangan yang ada dapat diatasi sehingga proses pengawalan dan pendampingan oleh Penyuluh Pertanian, benar-benar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Gubernur lampung juga meminta kerjasama seluruh pihak, baik itu dari Dinas di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota serta stakeholder dapat bersinergi dan mengambil peran dalam tersebut. mengatasi kendala-kendala yang ada.

Diakhir, Gubernur Lampung berharap bahwa kegiatan ini akan bermanfaat untuk meningkatkan semangat dan motivasi para penyuluh.

“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi penyuluh untuk memberikan sumbangsih dan kemampuan terbaiknya dalam rangka mendukung suksesnya pembangunan pertanian, perkebunan dan peternakan.” ujarnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: