Berkoalisi dengan Gerindra, Cak Imin: PKB Tak Diperlukan oleh PDIP dalam Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengkonfirmasi bahwa partainya tak diperlukan oleh PDIP saat mencalonkan presiden pada Pilpres 2024. Menurut Cak Imin ini disebabkan fakta karena suara PDIP sudah mampu memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
Hal ini disampaikan Cak Imin ketika ditanya bagaimana kemungkinan PKB berkoalisi dengan PDIP dan PPP yang telah mengusung Ganjar Pranowo untuk Pilres 2024. Namun, PDIP berbeda dengan Gerindra yang bersama PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk Pilpres 2024.
“PDIP ndak butuh kita, karena dia sudah cukup kan. Kalau Gerindra butuh kita, kita butuh Gerindra,” kata Cak Imin dalam wawancara bersama pembawa acara CNN Indonesia Rivana Pratiwi di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Kamis (25/5).
Cak Imin menerangkan bahwa PKB berkoalisi dengan Gerindra karena Ketum partai itu, Prabowo Subianto, memiliki investasi pemilih yang kuat. Kondisi ini terjadi, lanjutnya, lantaran Prabowo sudah mencoba ketiga kali Pilpres, yaitu Pemilu 2009 lalu sebagai cawapres berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri, lalu Pilpres 2014 dan 2019 sebagai calon presiden (Capres).
Sayangnya tiga upayanya maju Pilpres kala itu mengalami kegagalan. “Sementara Pak Ganjar baru ikut pemilihan gubernur kompetisinya. Kalkulasi itu jadi pertimbangan,” kata Cak Imin.
Di samping itu, Cak Imin membantah bila komunikasinya dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terhambat sehingga mereka tak mendukung Ganjar. Padahal, Cak Imin sejak 2014 lalu telah mendukung Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDIP di dua pilpres sebelumnya.
Menurut Cak Imin, keputusan PKB berkoalisi dengan Gerindra mengacu pada sinergi dan kepemimpinan elektoral yang saling menopang.
“Sehingga memilih pasangan dengan Gerindra. Faktornya tadi soal kepemimpinan, elektoral sinergi saling menopang,” kata dia.
PKB belakangan ini sudah resmi berkoalisi dengan Gerindra dalam nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Namun, koalisi ini belum mendeklarasikan secara resmi siapa capres-capres yang akan diusung.