7 Cara Mengenali Situs Web Palsu agar Terhindar dari “Scam”
BERSELANCAR di dunia maya kini menjadi salah satu kegiatan yang sudah melekat sehari-hari. Karena itu, penting untuk mengakses situ-situs yang kredibel dan aman. Pasalnya, kejahatan siber kerap menjadi ancaman bagi para pengguna internet.
Ada banyak jenis ancaman siber, salah satunya adalah scam. Scam merupakan bentuk penipuan di era digital. Para pelaku kerap menggunakan website palsu untuk mengelabui korban.
Tujuan pembuatnya macam-macam, mulai dari mencuri uang seperti situs bank palsu, mencuri informasi pribadi, dan lain-lain.
Nah, kali ini KompasTekno merangkum sejumlah cara untuk mengenali website kredibel atau tidak, agar pengguna internet terhindar dari scam.
1. Cek URL situs
Cara yang paling mudah adalah dengan melihat URL dari situs yang akan dituju. Pengguna bisa melihat mulai dari tag yang digunakan (HTTPS atau HTTP), nama domain, hingga top-level domain yang digunakan (.com, .net, .co.id, .biz, dsb).
Pertama tag yang digunakan dalam url situs. Situs web yang menggunakan tag HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure), biasanya lebih aman dan terpercaya dibandingkan dengan situs yang hanya menggunakan tag HTTP.
Hal ini karena HTTPS menyediakan otentikasi dan komunikasi terenkripsi. Namun, perlu diingat juga bahwa website dengan tag HTTPS masih bisa berpotensi merupakan situs scam dan tak kredibel. Oleh karena itu, penting untuk memverifikasinya dengan cara lainnya.
Kedua, nama domain. Pengguna perlu jeli menelaah nama domain yang digunakan oleh situs web.
Bila situs web menggunakan nama domain yang meniru situs terkenal, menggunakan tanda hubung, atau pun simbol-simbol yang tak lazim, ini merupakan pertanda bahwa situs tersebut tidak kredibel. Contohnya seperti nama domain Amaz0n atau NikeOutlet.
Ketiga, bila url situs tersebut menggunakan top-level domain (TLD) seperti .biz dan .info, maka situs tersebut patut dicurigai.
2. Lihat tanda gembok
Saat mengunjungi sebuah website, pengguna perlu melihat status keamanan dari situs tersebut. Sebagian besar browser akan menampilkan ikon gembok terkunci di sebelah kiri alamat url website.
Bila gembok tersebut di-klik, pengguna akan melihat keterangan “secure connection”, “connection is secure”, atau keterangan lain yang menyatakan bahwa situs tersebut aman. Selain itu, gembok tersebut juga menyediakan informasi tambahan lainnya, mulai dari cookies yang digunakan, detail sertifikat, hingga pengaturan situs.
3. Perhatikan kalimat yang digunakan Tips lain untuk mengenali apakah suatu website kredibel atau tidak ialah dengan melihat susunan kalimat yang digunakan di dalam situs tersebut. Situs scam biasanya menggunakan kalimat yang buruk, entah tata bahasanya yang salah, frasa yang aneh, hingga ada kata-kata yang hilang, huruf besar dan kecil tak beraturan, hingga banyaknya kesalahan huruf. Ini bisa jadi pertanda bahwa situs tersebut tidak terpercaya
4. Terlalu banyak iklan
Bila situs yang Anda kunjungi terlalu banyak menampilkan iklan, ini bisa menjadi salah satu pertanda bahwa situs tersebut tidak kredibel. Iklan tersebut biasanya memenuhi seluruh halaman situs, iklan yang mengharuskan pengguna untuk mengisi survei, iklan yang mengarahkan pengguna ke situs lain, serta iklan berisi kata-kata atau gambar yang menjurus ke arah seksual.
5. Verifikasi dengan menghubungi situs bersangkutan Untuk memverifikasi apakah suatu situs kredibel atau tidak, pengguna internet bisa mencoba menghubungi situs secara langsung. Sebagian besar situs menyantumkan halaman kontak di bagian bawah situs web. Kontak ini biasanya berisi alamat e-mail atau nomor telepon kantor yang bisa digunakan pengguna ketika ingin mengirimkan pertanyaan, kritik, dan lainnya terkait situs tersebut.
6. Cek pemilik domain lewat “Who Is” Tips terakhir untuk mengenali situs web yang kredibel ialah dengan melihat siapa yang telah mendaftarkan nama domain situs tersebut. Ketika mendaftarkan domian, setiap orang perlu menyantumkan informasi, entah berupa kontak pribadi atau perusahaan. Informasi soal siapa yang mendaftarkan nama domain beserta kontaknya bisa didapatkan melalui www.whois.net.
Salah satu tanda situs tidak kredibel bisa dilihat dari informasi kontak mencurigakan, seperti adanya perbedaan antara nama pendaftar dan kontaknya. Contohnya, nama pendaftarnya adalah “Steve Smith”, tetapi alamat e-mailnya yang dicantumkan justru ramsaybolton12345@hushmail.com. Ini mungkin merupakan tanda bahwa pendaftar mencoba menyembunyikan identitas aslinya.
7. Gunakan Laporan Transparansi Google Selain beberapa tips di atas, cara untuk mengenali website kredibel atau tidak juga bisa dilakukan dengan menggunakan layanan Google Safe Browsing di situs Google Transparency Report. Di situ tersebut, Google menyediakan hasil identifikasi terkait status keamanan terkini dari situs yang ada di seluruh dunia.
Untuk mengetahui situs web aman atau tidak, pengguna tinggal mengeceknya di situs Google Transparency Report ini. Berikut langkah-langkah selengkapnya. Buka situs Google Transparency Report melalui tautan berikut.
Sali url situs yang ingin dicek di kolom “check site status” Klik ikon kaca pembesar Nanti muncul status terkini dari situs tersebut Bila situs aman, makan Google akan menampilkan keterangan “no unsafe content found”. Keterangan lain yang mungkin ditampilkan ialah “berbahaya sebagian” karena situs tersebut memuat konten yang menyesatkan.